PASURUAN – Warga Dusun Buntalan, Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati, memadati Lapangan Madin Al-Istiqomah pada Rabu malam (17/9/2025) untuk menyaksikan pagelaran Ludruk perdana.
Kegiatan ini digelar atas usulan masyarakat melalui DPRD Kabupaten Pasuruan sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional Jawa Timur. Acara menjadi wadah hiburan sekaligus edukasi budaya bagi warga setempat.
Hadir dalam kesempatan tersebut anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Moh. Atho’illah Mawardi, Kepala Desa Kedawung Wetan, tokoh masyarakat, pemuda setempat, staf DPRD Komisi 4 Bapak Dartoyono, serta perwakilan TNI dan kepolisian. Kehadiran para tokoh dan warga disambut antusias, terbukti dari membludaknya penonton yang ingin menikmati pertunjukan.
Melalui perwakilannya, Bapak Dartoyono, Bupati Pasuruan H.M. Rusdi Sutejo menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat. “Pemerintah Kabupaten Pasuruan mendukung penuh kesenian Ludruk agar terus dihargai, dicintai, dan dilestarikan. Ini adalah bagian penting dari identitas budaya kita, yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Pagelaran Ludruk malam itu menghadirkan hiburan tradisional yang memukau sekaligus menanamkan nilai moral, budaya, dan kebersamaan antar warga.
Kepala Desa Kedawung Wetan beserta panitia mengapresiasi antusiasme masyarakat Dusun Buntalan yang mendukung penuh jalannya acara.
Carik Desa Kedawung Wetan, Budi Santoso, berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan. “Acara seperti ini penting agar generasi muda lebih mengenal budaya lokal, bukan hanya hiburan modern,” ujarnya.
Moh. Atho’illah Mawardi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan aset budaya yang harus dijaga, dikembangkan, dan dicintai bersama sebagai warisan bangsa.
“Pertunjukan malam ini semoga menjadi momentum penting untuk memperkuat budaya daerah sekaligus mendorong generasi muda ikut melestarikan kesenian tradisional,” katanya.
Dengan mengusung tema “BerAKHLAK – Bangga Melayani Bangsa,” pagelaran ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi budaya dan pelestarian seni tradisi untuk generasi mendatang.
ILmiatun Nafia