Berantas Hoax, Pangdam V Brawijaya Luncurkan Program Babinsa Duta Informasi Positif

CYBER INDONESIA
CYBER INDONESIA

Liputan6.com, Malang – Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf meluncurkan program Babinsa Duta Informasi Positif Indonesia. Para Babinsa tersebut akan menyebarkan berita-berita positif secara masif dan menangkal berita palsu atau hoax yang beredar di masyarakat.

Acara peluncuran program Babinsa Duta Informasi Positif Indonesia tersebut dilakukan di Malang, Jawa Timur, Jumat (14/7/2023).

“Memang peluncuran program ini bertujuan untuk menyebarkan informasi positif kepada masyarakat guna mengatasi berita-berita negatif dan hoax,” ujar Pangdam saat memberikan sambutan.

Apalagi, lanjutnya, mendekati masa pemilu 2024 nanti akan banyak pihak tak bertanggungjawab. Untuk itu, Program Babinsa Duta Informasi Positif Indonesia sebagai langkah untuk membantu pemerintah menyebarkan berita-berita positif supaya kondisi masyarakat terus aman dan kondusif.

Program ini pun bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi dan menyebarkan informasi yang akurat dan positif dalam membangun citra bangsa di dunia digital.

“Dalam era yang semakin terhubung melalui internet, kita harus berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang bermanfaat dan positif. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam memperbaiki persepsi tentang Indonesia di mata dunia,” ucapnya.

Diketahui, acara tersebut dihadiri oleh Danrem 083/Bdj, Dandim 0833/Kota Malang, serta diikuti secara daring oleh Kodim Se-Jatim, Balak Kodam V/Brawijaya, dan Danramil se-Jatim. Hal ini menunjukkan komitmen dari pimpinan militer guna menjangkau seluruh wilayah di Jawa Timur dalam menyuarakan informasi positif kepada masyarakat.

“Babinsa sebagai duta informasi positif ini akan saya lanjutkan menjadi program bagi seluruh Kodim dan Korem di seluruh wilayah Jawa Timur. Babinsa Duta informasi positif akan berperan sebagai agen perubahan yang akan membantu menyebarkan berita dan informasi positif di lingkungannya,” imbuhnya.

“Sehingga kondusivitas di wilayah Jawa Timur, atau secara umum di Indonesia bisa terus bisa dirasakan,” pungkasnya.

SEBARKAN

Pos terkait