Jakarta, 6 September 2024 – Bittime, platform investasi dan jual-beli aset kripto berlisensi resmi di Indonesia, berkolaborasi dengan Internet Computer Protocol (ICP) Hub Indonesia – Disruptives menggandeng Palapa Labs, untuk mengenalkan inovasi pengembangan aplikasi Artificial Intelligence (AI) berbasis teknologi multi layer ICP.
Kehadiran Palapa di workshop Chain Fusion House garapan ICP Hub Indonesia – Disruptives dengan tema ‘Building Decentralized AI Apps on Internet Computer Protocol (ICP)’, sukses menarik minat para peserta Coinfest yang hadir.
Workshop ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pengembangan teknologi ICP dalam membangun sistem AI yang terdesentralisasi dan lebih aman. ICP yang dikenal dengan kapasitasnya dalam menjalankan aplikasi dan smart contracts secara langsung di internet, menawarkan solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi dalam pengembangan aplikasi AI terdesentralisasi.
<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/d5fec0c2-e02b-4f0b-91d9-d7d45bf50f00/public" alt="Company Doc: Yevon (Left) & Jimmy (Right) on ‘Building Decentralized AI Apps on Internet Computer Protocol (ICP)’ Workshop” />
CEO Palapa, Jimmy Siswanto menyampaikan bahwa menurutnya teknologi ICP memberi kesempatan dalam pengembangan berbagai inovasi berbasis blockchain, termasuk pengembangan AI terdesentralisasi.
“Kami percaya bahwa teknologi AI akan sangat banyak mempengaruhi perkembangan berbagai industri di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kehadiran AI berbasis blockchain atau AI terdesentralisasi yang memanfaatkan teknologi ICP dapat menjadi terobosan inovatif dalam industri Web3, khususnya kripto,” ujar Jimmy.
Hal ini, selaras dengan yang disampaikan Yevonnael Andrew selaku R&D Manager Palapa, di mana dalam rencana menghadirkan aplikasi AI terdesentralisasi, pemanfaatan teknologi Autonomous Cloud yang ditawarkan ICP menjadi pilihan utama Palapa dan Bittime. Pasalanya, aplikasi AI terdesentralisasi tersebut dirancang untuk dapat digunakan dan dioperasikan oleh siapa saja.
“Dalam membangun aplikasi AI terdesetralisasi, kami tentu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai alasan pendukung, jika dilihat perbandingan antara ICP dan blockchain lainnya, ICP memiliki Theoretical TPS tertinggi, dengan Energy Consumption yang lebih rendah, dan tentu saja jumlah Transaction fee yang lebih kecil dibanding blockchain lain” jelas Yevon.
Bagi Bittime dan Palapa, pengembangan aplikasi AI terdesentralisasi berbasis teknologi blockchain ICP berarti meminimalisir berbagai manipulasi dalam proses project deployment. Pengembangan teknologi berbasis ICP berarti mengikuti fundamental transparansi blockchain, memberi solusi efisiensi serta keamanan yang lebih baik.
Kesempatan ini menjadi wadah kolaborasi dan diskusi mengenai masa depan teknologi AI dan blockchain, serta bagaimana kedua bidang ini dapat bersinergi dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih baik.
Disclaimer
Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bittime membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES